Siti Badriah tengah mempersiapkan single terbaru yang syairnya terhitung luar biasa. Dalam syair lagu tersebut mengandung unsur lembut, dan kosa kata yang agak kasar.
Sehingga, layak disebut-sebut seperti dua mata belati yaitu halus, dan tajam di part-part tertentu.
“Ya di lagu ini di awalnya ada bagian nyinden, lalu di tengah-tengah ada ngerap,” ujar Siti Badriah, belum lama ini.
Siti Badriah sendiri sebagai orang Sunda, menyelipkan kata-kata ‘nyarios’ (bahasa halus Sunda), yang artinya berbicara. Namun, di dalam lagu yang dikemas dengan bahasa Jawa ini, ‘nyarios’ harus diganti yang lebih familiar di telinga kaum muda.
“Bahasa kasar cocot di Sunda adalah ngomong sih, nyarios, ya ngomong, ngomong-ngomong aja!” cetus pelantun single “Lagi Syantik” itu.
Siti Badriah menambahkan, selain bagian ngerap dengan bahasa Jawa itu, ia juga disarakan untuk nyinden di bagian awal lagu.
“Di sini aku memang dibikin sama Mas Yogi agar menggunakan suara falset aku, untuk nyinden,” terangnya.
“Kalau bagian depannya aku sama suami ingin minta sesuatu agar aku ada nyinden gitu deh, eh iya sama mas Yogi ditaruh di depan,” imbuh Sibad.
Jadi menurutnya, tidak semua berkesan kasar di lagu ini. Sebab, di bagian tengah ada kata-kata ‘nyarios’ dalam bahasa Jawa ngoko.
“Nah di tengah, baru ada yang cocot-cocot itu, tapi di depannya, ada yang part nyinden, kalau dalam artinya ngga tahu aku yaa,” jelasnya, lirih.
Namun sekali lagi Siti Badriah menegaskan, kalau dalam segi gaya bernyanyinya tidak ada yang kasar. Karena yang dikedepankan oleh Siti Badriah adalah tetap seni musik dan tarik suara dengan sentuhan gelap terang, maupun halus dan kasar.
“Ya, sebenarnya semuanya ngga ada yg kasar sih karena ngerap sebenarnya ngga kasar kan,” pungkas ibu dari Xarena Zenata Denallie Baharudin itu. [KimSadewa]
Mau tau berita lainnya, klik di sini