Setelah bermusik selama 50 tahun, kini Kadri Mohamad memutuskan untuk bersolo karir. Bahkan, sahabat dari Lilo KLA Project itu, pertama tampil di depan umum sejak tahun 1974.
“Jadi waktu masih kanak kanak saya sudah jadi penyanyi. Ini single solo pertama saya sih, di tahun 2024,” papar Kadri yang merilis single remake “Karmila” pada Senin (1/7/2024).
Ditambah Ia mengenal Rahayu Kertawiguna CEO NAGASWARA sudah lama. Perkenalan itu dari beberapa kegiatan ekosistem musik.
“Dan kebetulan karakter saya cocok membawakan lagu yang sesuai dengan vokalia aslinya yakni Farid Hardja,” ungkapnya.
Awalnya jadi bahan becandaan, Kadri disebut niru-niru karakter vokal Farid Hardja. Tapi ternyata kemudian malah bisa diproses dan diolah oleh Lilo yang dia akui jadi produser.
“Dan jadi sesuatu yang beda dan jadi sesuatu yang baru, dan materi itu kita bawa ke Pak Rahayu (CEO NAGASWARA),” jelas Kadri saat ditemui di sebuah studio foto, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kontrak Lagu Pertama “Karmila”
“Dan syukurlah, kita sign kontrak untuk lagu pertama ini,” ujarnya.
Sebelum masuk ke label, Kadri sempat bermusik sendiri secara indie. Ia waktu itu menjadi vokalis Makara band dari tahun 1986, di sebuah label.
“Saya nyanyi sama Hari Mukti, dengan Makara band itu progresive rock,” terang pria berjiwa muda ini.
Kemudian Kadri mendirikan sebuah band yang ia namakan Kadri Jimo pada 2008-2020an. Itu ia rilis sendiri dengan label kecil, dan ia sebarkan melalui beberapa distributor.
“Tapi nyanyi sendiri sebagai penyanyi solo, baru kali ini, sama NAGASWARA,” tegasnya.
Di single ini, sebenarnya merupakan lagu pop rock biasa. Hanya saja, ada unsur gabungan dari Pop, new wave dan punk era 80an. Namun, dikemas oleh Lilo (arranger) dengan konsep lebih modern.
“Sedangkan syair lagunya bercerita tentang percintaan biasa,” tambahnya.
Cuma memang, karena ini kebetulan ia tampil sama Lilo sebagai produser. Lagu tersebut ditujukan buat untuk kalangan anak-anak muda, Gen Z. Kadri dan Lilo bisa dibilang sebagai rockstar di mata teman-teman yang lain, dan kalangan anak-anak muda sebagai fans dari musik rock.
“Ya kita dianggap teman-teman kita dari kalangan anak muda, seperti itu,” pungkasnya. [KimSadewa]