Di usianya yang baru 1/4 abad, Inas Hafizhah ternyata punya selera tinggi di musik. Tapi bukan itu saja, ia juga peka terhadap ilmu filsafat.
Seperti di dalam syair single 1/4 Abad, Inas menyelipkan makna tersirat. Dibalik kalimat-kalimat cinta yang tersurat, ia menyebut bahwa cinta paling berat adalah kepada sahabat.
“Bukan sekadar cinta kepada pacar, tapi ketika putus hubungan dengan sahabat, itu yang paling membekas,” papar dia, di sebuah podcast tentang musik, baru-baru ini.
Makanya, Inas Hafizhah, bilang bahwa seringkali kita menyebut sahabat sebagai “Bestie”. Seperti ketika Inas Hafizhah menciptakan lagu 1/4 Abad, Inas seperti bertutur kepada bestie-nya sendiri.
Kenyataan itu, dibenarkan oleh host pembawa acara podcast tersebut. Bahwa, lebih sakit dikhianati oleh sahabat, dibanding oleh orang yang disayangi.
Makanya, Inas menyebut, sahabat kadang-kadang lebih dari saudara. Kehadirannya mendarah daging dan tak mudah untuk dilupakan begitu saja.
“Dan entah kenapa kita lebih nyaman bercerita kepada sahabat dibanding kepada pacar sendiri,” jelas Inas.
Makanya, Inas Hafizhah, bilang bahwa seringkali kita menyebut sahabat sebagai “Bestie”. Seperti ketika Inas Hafizhah menciptakan lagu 1/4 Abad, Inas seperti bertutur kepada bestie-nya sendiri.
Tak dapat dipungkiri, bertutur kepada sahabat itu mengalir apa adanya. Begitu pun di notasi dan lirik lagu tersebut. Mengalir dan nyaman untuk dinikmati bagi mereka yang memahami arti sebuah persahabatan.
“Karena kalau bercerita kepada sahabat itu tanpa ada yang perlu ditutup-tutupi, istilahnya blak-blakan lah,” tegasnya. [KimSadewa]