Penyanyi Inas Hafizhah yang baru merilis single “1/4 Abad” mengaku hidupnya penuh warna dan banyak “naik-turun”. Salah satunya Inas menyebut bahwa sempat menjalani kuliah yang bukan keinginannya alias salah jurusan.
Inas menyelesaikan kuliahnya di Universitas Airlangga, jurusan Biomedis. Soal kulihanya ini, penyanyi asal Bontang, Kalimantan Timur itu mengungkapkan bahwa orang tuanya ingin ia kelak menjadi dokter.
“Jujur aku salah jurusan sebenarnya. Orang tua aku pengin aku dokter awalnya. Aku negosiasi mencari jalan tengah. Waktu aku tes tulis (dulu masih SBMPTN), pilihan pertamaku Biomedis. Kata orang tua yang penting ada medis-nya. Ternyata keterima,” cerita Inas Hafizhah saat menjadi bintang tamu podcast “#temenNAGASWARA” yang tayang di YouTube NAGASWARA RADIOTEMEN.
Saat mulai berkuliah di Surabaya, Inas sempat merasakan ketidakyakinan akan pilihan yang harus ia jalani. Padahal, dengan memilih Biomedis dalam tes tertulis SBMPTN, Inas justru berharap agar tidak lolos.
“Eh, malah keterima di pilihan pertama. Antara bersyukur tapi juga dalam hati, ‘aduh ini akan berat selama kuliah’,” tambah Inas yang sempat mengisi suara untuk jingle iklan “Wonderful Indonesia” versi terbaru milik Kemenparekraf RI itu.
Kuliah Biomedis di Universitas Airlangga
Meski tetap menjalani kuliah dengan jurusan Biomedis di Universitas Airlangga, Inas mengaku membuat kesepatakan dengan kedua orang tuanya. Apa itu? Ya, setelah lulus ia meminta untuk mengejar impiannya di dunia musik.
“Cuma di situ ada deal-dealan lagi sama orangtua, oke aku ingin lulus dari jurusan ini tapi setelah itu bolehin aku untuk mengejar impian aku ya,” bebernya.
Musik memang menjadi hal yang sulit dilupakan Inas. Iya tidak mengerti bagaimana bisa mencintai musik. Mungkin darah bermusiknya turun dari sang ayah yang juga sangat menyukai musik.
“Aku itu udah punya mimpi menjadi musisi dari kelas 2 SD, munkin sekitar 8-9 tahun. Dulu itu jadinya mimpi doang ya karena mikirnya jauh (di Bontang tingalnya),” tambha Inas.
Di titik sekarang, Inas justru merasa hidupnya malah menjadi begitu mudah. Ia baru dua tahun berada di Jakarta untuk bekerja. Namun, impiannya menjadi penyanyi sudah digenggam. Kadang Inas tak percaya semua bisa secepat itu.
“Rasanya hidup aku banyak ‘naik-turun’ tapi semua cepat gitu. Apa yang aku impikan mulai bisa aku raih, terutama di dunia nyanyi ini,” katanya senang. (A3)