Bagi manusia, musik dipastikan punya banyak manfaat. Beberapa di antaranya, dapat membantu meningkatkan produktivitas, memperbaiki mood, bahkan merangsang tumbuh kembang tanaman.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa bermain musik untuk tanaman benar-benar meningkatkan pertumbuhan yang lebih cepat dan sehat. Tahun 1962, seorang ahli botani India melakukan beberapa percobaan pada musik dan pertumbuhan tanaman.
Dia menemukan bahwa tanaman tertentu tumbuh 20 persen tinggi saat terkena musik, dengan pertumbuhan biomassa yang jauh lebih besar. Dia menemukan hasil yang sama untuk tanaman pertanian, seperti kacang tanah, beras dan tembakau, Ketika dia bermain musik melalui pengeras suara yang ditempatkan di sekitar lapangan.
Seorang pemilik rumah kaca Colorado bereksperimen dengan beberapa jenis tanaman dan berbagai genre musik. Dia memutuskan bahwa tanaman “mendengarkan” musik rock memburuk dengan cepat dan mati dalam beberapa minggu, sementara tanaman tumbuh subur ketika terkena musik klasik.
Para peneliti di sebuah universitas Kanada menemukan bahwa hasil panen tanaman gandum hampir dua kali lipat ketika terkena getaran frekuensi tinggi.
Ketika datang untuk memahami efek musik pada pertumbuhan tanaman, tampaknya itu tidak begitu banyak tentang “suara” dari musik. Tetapi lebih berkaitan dengan getaran yang diciptakan oleh gelombang suara. Dalam istilah sederhana, getaran menghasilkan gerakan di sel tumbuhan, yang merangsang tanaman untuk menghasilkan lebih banyak nutrisi.
Jika tanaman tidak merespon musik rock dengan baik, itu bukan karena mereka “suka” klasik lebih baik. Namun, getaran yang dihasilkan oleh musik rock keras menciptakan tekanan yang lebih besar yang tidak kondusif bagi pertumbuhan tanaman.
Gelombang Suara Dihasilkan dari Buah, Alam dan Hewan
Menurut Reda Hassanien dari China Agricultural University di Beijing, gelombang suara secara signifikan meningkatkan hasil paprika, mentimun, tomat, bayam, kapas, beras, dan gandum.
Selain itu, hama seperti tungau laba-laba, kutu daun, jamur abu-abu, penyakit busuk daun, dan penyakit virus pada tomat berkurang dalam kondisi rumah kaca dengan perlakuan yang baik. Sungguh menakjubkan apa yang dapat dilakukan tanaman dengan sedikit musik yang diputar di rumah kaca.
Devendra Vanol dari Institute of Integrated Study and Research in Biotechnology and Allied Sciences di India menemukan bahwa musik tidak hanya mendorong pertumbuhan tanaman, namun tampaknya tanaman sebenarnya dapat membedakan berbagai jenis suara termasuk berbagai genre musik.
Di Indonesia sendiri telah banyak kampus universitas melakukan penelitian ini dalam penulisan skripsi. Di antaranya kampus IPB Bogor, Binus Jakarta, Unsri Palembang, Untan Pontianak, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Universitas Muslim Maros
Saya menyikapi, slogan NAGASWARA “No Music No Life” bukan hanya berlaku untuk manusia saja, namun untuk makhluk hidup lainnya di alam raya ini, termasuk tumbuh-tumbuhan.