Diva Avida mengecam adanya oknum-oknum tidak bertanggung yang menggunakan permintaan donasi tersebut untuk menipu. Ulah oknum-oknum tersebut pasti mencoreng donasi atau pengumpulan sumbangan uang secara sukarela yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk dikirimkan kepada rakyat Palestina.
Seperti halnya yang terjadi di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, belum lama ini. Ada dua Warga Negara Asing (WNA) yang meminta secara paksa sumbangan untuk Palestina. Ternyata, donasi yang diminta dari warga tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi mereka.
Penyanyi cantik berdarah Minang, Diva Avida mengecam tindakan tidak terpuji itu. Dimana masyarakat Palestina tengah membutuhkan bantuan masih ada orang yang tega memanfaatkan hal tersebut.
“Sungguh tidak terpuji perbuatan orang tersebut benar-benar tidak berperikemanusiaan. Aku berharap orang seperti ini mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Karena hanya Allah SWT yang pantas memberikan hukuman setimpal,” ungkap Diva Avida, Senin (20/11/2023).
Menurut Diva, sesusah apa kalau mencari uang dengan mengatasnamakan orang yang sedang kesusahan itu namanya tidak punya hati. Daripada menipu seperti itu, Diva menganggap lebih baik mereka mengemis.
Melihat peristiwa tersebut Diva menganjurkan kepada masyarakat agar hati-hati dalam memberikan bantuan. Mungkin lewat lembaga tertentu yang lebih terpercaya bantuan untuk masyarakat Palestina bisa tersalurkan.
“Aku sendiri nggak tau mana yang benar-benar bisa menyampaikan bantuan ke masyarakat Palestina. Apalagi banyak oknum-oknum yang memanfaatkan seperti sekarang ini,” ujar pelantun single “Terlalu Rindu” itu.
Sejauh itu, Diva tetap mengapresiasi orang-orang baik, para dermawan yang selalu mau berdonasi untuk meringankan beban rakya Palestina. Sekecil apa pun sumbangan, Diva berharap dapat menjadi support bagi Palestina yang kini dijajah Israel.
“Apapun bantuan yang kalian berikan kepada masyarakat Palestina aku ucapkan banyak terima kasih. Karena sudah meringankan beban saudara kita di sana. Semoga semua segera berakhir dan Palestina segera mendapat kemerdekaan Aamiin Ya Robbalalamin,” tutup gadis kelahiran Padang, 20 Mei 2002 itu. Tim NMC