Menjelang “Konser 25 Tahun Tak Lekang Oleh Waktu”, musisi Doadibadai Hollo alias Badai, berharap agar warga net lebih menikmati musik lokal.
Menurutnya, lagu-lagu etnik tradisional tak kalah dengan kualitas musik-musik luar negeri. Karena itulah, pencipta lagu “SUMO (Susah Move On)” itu berharap masyarakat tidak terpukau dengan musik luar negeri semata.
“Kenapa musik Indonesia hanya jago di kandang sendiri? Itu karena materi mentalitas kita itu masih di bawah rata-rata. Kita masih bangga dengan karya orang (luar negeri),” ungkap Badai, baru-baru ini.
Badai juga menyayangkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih menyukai dan bangga dengan musik dari luar negeri dibanding musik dari musisi Indonesia.
“Kita masih merasa hebat ‘gila gue cover lagunya Justin Bieber sekian puluh juta viewers’. Tapi untuk membawakan lagu-lagu yang otentiknya Indonesia, kita masih merasa cemen. Bahkan berkarya dengan bahasa Indonesia saja masih berasa nggak anak muda sekarang. Jadi kebanggaannya belum ada,” tambahnya.
Menurut Badai Indonesia memiliki aset yang besar di bidang musik. Namun cara berpikir masyarakat Indonesia tentang musik tanah air dikatakannya masih rendah, sehingga industri musik Indonesia menjadi sulit untuk bisa lebih maju lagi.
Badai mengatakan hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang menumpuk bagi industri musik Indonesia.
“That’s why kita tidak bisa maju. Nggak usah (bandingkan) dengan Amerika lah. Kita sama Korea saja, kita belum ada apa-apanya. Padahal aset musik kita besar dan orang-orang pintar, orang-orang bagus itu banyak di negara ini,” tambahnya.
Badai pun berharap agar penikmat musik di Indonesia bisa lebih menghargai karya-karya musisi Tanah Air dan bangga dengan lagu-lagu Indonesia.
Badai sendiri akan menggelar “Konser 25 Tahun Tak lekang Oleh Waktu” di GKJ Jakarta pada 25 Januari 2024. Lewat konser tersebut, Badai juga bermaksud ingin melestarikan dan membuat bangga penikmat musik lokal di mata mancanegara. [KimSadewa]