Sebagai musisi, Badai ternyata juga punya musisi idola. Di Indonesia, Badai menyebut nama komponis besar Ismail Marzuki sebagai salah satu sosok panutannya di musik. Di mata Badai, Ismail Marzuki termasuk musisi yang pandai membuat lagu-lagu romantis.
“Karya-karyanya sangat melegenda. Lagu nasional dan juga lagu romantisnya nggak kalah bagusnya,” kata Badai di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).
Badai menyebut beberapa karya Ismail Marzuki yang dianggapnya romantis seperti “Juwita Malam” dan “Sepasang Mata Bola”. Kekuatan komponis kelahiran 11 Mei 1914 itu antara lain disebut Badai ada pada referensi penulisan lirik dan nada-nada yang sangat harmonis.
“Beliau juga memiliki referensi lirik atau kata-kata yang sangat luas, nada-nada yang sangat harmonis sekali. Itu dibuktikan di lagu-lagunya seperti ‘Juwita Malam’, ‘Sepasang Mata Bola’ dan lain-lain. Jadi, Ismail Marzuki ini sangat romantis orangnya tapi nasonalismenya juga tinggi,” tambah musisi yang juga dikenal sebagai Sekjen Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) itu.
Tentu saja, sedikit banyak musisi ini juga terpengaruh dari gaya penulisan lirik pahlawan nasional yang dikenal sangat produktif menciptakan lagu itu. Ia sendiri adalah salah satu musisi yang banyak menciptakan lagu-lagu romantis bertema cinta.
“Saya mencontoh penulisan-penulisannya yang luar biasa, dari lagu-lagu nasional juga dan lagu-lagu cinta dia,” terangnya.
Nama besar Ismail Marzuki ternyata juga memberikan inspirasi lebih luas kepada musisi 46 tahun itu. Badai yang selama ini dikenal vokal memperjuangkan hak para pencipta lagu, ingin ada penetapan pemerintah terkait Hari Karya Cipta Nasional.
“Saat ini saya sedang terpikir merangkai Hari Karya Cipta Nasional yang disahkan atau ditanggalkan sesuai tanggal lahir Ismail Marzuki. Di saat itu juga mungkin ada konser-konser dari karyanya dia juga,” imbuh pemilik nama lengkap Doadibadai Hollo itu. (A3)
Mau tau berita lainnya, klik di sini