Berdasarkan laporan Visual Capitalist, sebanyak 9 dari 20 konten video di YouTube paling diminati adalah konten yang diproduksi untuk anak-anak.
YouTube telah menjadi kekuatan dominan dalam streaming video selama lebih dari satu dekade. Dan musik menjadi pendorong besar pertumbuhan platform ini.
Studi yang dilakukan oleh Pew Research Center juga menemukan bahwa YouTube memainkan peran penting dalam menyediakan konten untuk anak-anak. Sejumlah 81 persen orang tua yang memiliki anak berusia 11 tahun ke bawah mengizinkan anak-anak mereka menonton YouTube,. Sebanyak 35 persen dari anak-anak ini menggunakan platform ini secara rutin.
Meskipun video musik komersial pernah mendominasi peringkat video yang paling banyak ditonton di YouTube, kini konten musik menghadapi persaingan ketat dari sumber yang tidak terduga, yaitu lagu anak-anak dan konten video pendidikan anak-anak.
Terbukti pada tahun 2016 saat peluncuran oleh merek pendidikan Korea Pinkfong, video dance “Baby Shark (do-do, do-do-do-do)” yang menarik menjadi video musik pertama yang melampaui 10 miliar penayangan pada Januari 2021.
Jika tren ini terus berlanjut, maka kemungkinan kita akan melihat lebih banyak konten yang berfokus pada anak-anak naik ke daftar 20 teratas di masa mendatang. Informasi ini tentu sangat penting bagi konten kreator dan rumah produksi konten, termasuk produser musik lagu anak-anak di Indonesia.
Saya berkesimpulan dari hasil riset dunia ini, bahwa konten anak itu ternyata abadi sepanjang masa, dan tak lekang oleh waktu. NAGASWARA sendiri termasuk salah satu label musik yang selalu membuat konten lagu anak-anak.