Saat ini jangan heran kalau kita menonton TV nasional pada malam hari (prime time), ada penayangan konten selebritis yang sebelumnya sudah ditayangkan di YouTube. Kok bisa?
Begitulah realita yang terjadi di dunia pertelevisian. Semuanya serba terbolak-balik.
Dulu TV menjadi spesial dan istimewa, namun kini malah sebaliknya. Artinya, sekarang ini kasta TV di bawah medsos karena menjadi followers-nya medsos. Padahal yang kita tahu, stasiun TV nasional adalah sebuah trigger yang selalu mempelopori sebuah program, bahkan menjadi pedoman bagi pemirsanya.
Hal ini juga terjadi pada program news atau pemberitaan. Banyak konten visual dan info keterangan dari netizen yang diposting di IG atau TikTok. Kemudian dijadikan bahan pemberitaan dalam sebuah program berita di TV nasional.
Saya bayangkan, betapa kerennya jika ada lagi televisi yang menayangkan program musik seperti zaman MTV Indonesia yang pernah siaran di stasiun TV nasional saat itu; ANTV dan Global TV.
Karena menurut saya, menayangkan konten musik itu punya daya tarik tersendiri. Tergantung kreativitas dari bagaimana mengemasnya seperti era MTV Indonesia yang tayangannya selalu update dan ngepop untuk masyarakat pemirsanya.
Karena banyak artis musik baik solois, grup vokal dan grup band yang eksis sekarang ini di Indonesia, lahir dan dikenal dari masa kejayaan MTV Indonesia, itu tak bisa kita pungkiri.
MTV Indonesia itu mewakili dari semua genre musik dan golongan usia. Selain itu juga menjadi parameter musisi dan masyarakat pecinta musik.
Musik itu tak pernah habis konten, musik itu setiap waktu beranak terus, musik itu tak kenal musim, musik itu yang akan bikin hidup lebih hidup. Sudah saatnya TV nasional khusus musik “reborn”!
Salam No Music No Life!
RK