Nama generasi ini sering disingkat menjadi Gen Z. Dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Zoomer. Inilah kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial dan sebelum Generasi Alfa.
Para peneliti dan media populer menggunakan awal tahun 2010 an sebagai tahun akhir kelahiran Gen Z. Perkembangan teknologi di setiap negara menjadi patron terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi.
Berdasarkan penelitian, Gen Z lebih peduli dibandingkan generasi yang lebih tua terhadap prestasi akademis dan prospek pekerjaan. Gen Z tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan transformasi budaya yang cepat, termasuk musik di dalamnya.
Dari 2 analogi di atas, saya berpikir bahwa dunia musik saat ini juga sangat dipengaruhi para Gen Z. Selain Gen Z eksis di alam teknologi yang maju pesat, Gen Z adalah makluk yang peduli dengan lingkungan sosial sekitarnya.
Inilah pemicu meletupnya medsos (media sosial) sebagai alat kontrol sosial di masyarakat. Karena Gen Z diperlengkapi rasa kepedulian dan kebersamaan, maka medsos seperti TikTok, YouTube, IG dan lain sebagainya ikut menjadi penentu di dunia nyata, termasuk dunia musik.
Selain medsos menjadi “tempat tinggal” Gen Z, medsos juga dijiwai Gen Z yang identik dengan rasa kepedulian. Makanya jangan heran, jika musik atau lagu bisa dengan mudah menyentuh hati para Gen Z. Secara otomatis, konten musik itu akan disambut dan beranak pinak oleh para Gen Z secara masif lewat medsos.