Site icon diberitain.com

Rakhan Dan Trayen, From Group Boyband to Soloist

Rakhan & Trayen, From Group Boyband to Soloist

Rakhan & Trayen, From Group Boyband to Soloist

Jakarta,Rakhan Devana dan Trayen Kaligis. Dua solois ganteng ini punya rekam jejak yang sama di dunia musik. Mereka sama-sama pernah eksis di dua grup boyband terkenal.

Rakhan sebelumnya memperkuat boyband LAKI, sementara Trayen adalah jebolan NeXGen. Dua boyband itu, kini jadi cerita masa lalu bagi Rakhan dan Trayen sejak memilih jadi solois.

Mengenai jejak dan langkah mereka di peta musik nasional, Rakhan dan Trayen sampaikan kepada NAGASWARA News, Rabu (24/3/2021).

“Kalau masih di boyband itu harus bisa menekan ego dan melihat rekan-rekan lain. Nyanyi solo juga punya tantangan tersendiri meski lebih bebas berekspresi,” ujar Rakhan saat dihubungi NAGASWARA News, Rabu (24/3/2021).

Saat ini, Rakhan merilis single “Yowes” yang menjadi langkah awalnya tampil solo. Menariknya, di tengah gempuran kiblat musik anak muda yang mengarah ke musik-musik K-Pop, Rakhan justru menyanyikan lagu berbahasa Jawa.

“Ya, harus bangga dengan budaya sendiri. Lagu-lagu pop Jawa itu malah sudah sampai ke luar negeri dan juga bisa diterima anak muda. Itu jadi salah satu alasan aku nyanyi lagu berlirik bahasa Jawa,” katanya.

Sementara, Trayen yang juga baru merilis single “Bolehkah Aku Mencintaimu” mengaku jauh lebih bebas saat tampil sendiri. Ia merasa kreativitasnya ditantang dengan menjadi solois.

“Jauh lebih bebas sekarang. Kreativitas juga tertantang. Jadi memang harus pintar-pintar menghasilkan konsep yang bisa diterima generasi seusia aku,” buka Trayen dalam kesempatan berbeda.

Ia menyebut, lepas dari boyband NeXGen tetap memberikan dirinya tantangan untuk jauh lebih sukses. Apalagi, lagu yang pernah dirilis bersama boyband itu cukup dikenal.

“Tantangannya jadi lebih berat sekarang. Intinya aku harus bisa lebih sukses dibanding masih sama-sama satu grup dulu,” tutur Trayen yang mengkonsep single terbarunya seperti lagu-lagu Justin Bieber itu.

Ia berharap lagunya dapat diterima. Musik memang telah menjadi pilihan pemuda berusia 18 tahun itu. Ia menyebut, musik adalah harga mati untuk karirnya ke depan.

“Aku bersyukur, akhirnya single terbaru solois aku dirilis juga. Ini menjadi harga mati dalam perjalanan hidup aku di blantika musik. Semoga diterima dan sukses di masyarakat. Doakan yaaa, Aamiin,” harap Trayen, kelahiran 27 November 2002. NSM/(BBM)

Mau tau berita lainnya, baca disini

Exit mobile version