Jakarta, SEIS band asal Palu, Sulawesi Tengah sedang mempersiapkan kehadiran mereka di industri musik profesional bersama NAGASWARA. Vokalis sekaligus pencipta lagu-lagu SEIS, Reza, menjadi perwakilan teman-temannya di Jakarta.
Langkah Reza ke NAGASWARA tidak lepas dari dukungan wartawan musik senior Setiabudi A.C. Nurdin atau Buddy Ace. Di mata Buddy Ace, Reza adalah sosok musisi pejuang yang tidak kenal lelah. Banyak hal menarik yang diceritakan Buddy Ace soal Reza dan lagu-lagu SEIS.
Berikut petikan wawancara NAGASWARA News dengan Buddy Ace yang juga anggota DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PAPPRI terkait Reza dan lagu-lagunya di SEIS band.
Seperti apa penilaian Mas Buddy terhadap Reza dan SEIS band?
“Reza ini musisi pejuang yang tak kenal lelah. Anaknya pemalu, tapi sekaligus percaya diri atas suara dan karya lagunya. Dia pantas menjadi leader di SEIS band. Secara musikal, SEIS juga memiliki karya dan warna musik seperti band pop pada umumnya seperti Wali yang bernuansa Melayu. Namun dengan karakter suara Reza yang syahdu dan melodius, lagu SEIS band justru terasa lebih lembut.”
Kapan pertama kali mengenal mereka?
“Reza menghubungi saya via DM di akun Facebook. Dia memperkenalkan diri dan bandnya, serta minta izin share nomor HP saya. Reza kemudian mengirimkan lagu-lagu SEIS band yang viral di YouTube. Gaya Perkenalan semacam ini, sering terjadi dan saya alami dari hampir seluruh musisi di Indonesia.
Sedikit berbeda, Reza juga curhat soal sejumlah lagu-lagu mereka yang didaur ulang tanpa konfirmasi, tanpa izin, tapi di-publish atas nama orang lain. Dan SEIS band hanya bisa pasrah. Katanya, mereka sudah menyurati pihak terkait untuk somasi, tapi tidak mendapat respon yang diharapkan.
Saya membesarkan hati mereka untuk terus berkarya, dan percaya bahwa lagu yang dibajak itu, apa pun keadaannya, tetaplah karya cipta mereka. Merekalah pemilik moral dari lagu tersebut.”
Seperti apa perjalanan Reza diperkenalkan kepada Pak Rahayu NAGASWARA?
“Reza konfirmasi ke saya setelah melihat foto-foto saya dengan Pak Rahayu. Memang setiap kali menjadi MC acara konperensi pers NAGASWARA, saya share foto-foto kegiatan di akun Facebook dan Instagram saya.
Melaui Whats’App, dia konfirmasi apakah saya kenal baik Pak Rahayu? Saya tertawa. Saya nanya balik, kalau saya kenal kenapa rupanya? Reza bilang, tolong perkenalkan SEIS band kepada Pak Rahayu.
Sebenarnya saya jarang memperkenalkan musisi kepada Pak Rahayu, kecuali kalau karya mereka menurut saya bagus dan saya anggap layak untuk didengar oleh kuping produser
musik sebesar Pak Rahayu. Jadi saya nggak sembarang memperkenalkan musisi kepada beliau.
Mendengar komentar saya, Reza kemudian membeberkan karya mereka yang viral dan dibajak, didaur ulang oleh sebuah publisher di akun YouTube mereka, tanpa konfirmasi ke SEIS band, sebagai pencipta.
Saya justru tertarik memperkenalkan mereka kepada Pak Rahayu, karena alasan karya mereka dibajak. Dan terbukti Pak Rahayu tertarik untuk kemudian mendengarkan seluruh lagu-lagu SEIS band yang saya kirimkan kepada beliau, baik yang dibajak maupun karya yang baru dibuat.
Proses kirim lagu kepada Pak Rahayu, setiap ada karya baru SEIS band, itu berlangsung sejak 2019 sebelum Covid-19, sampai akhirnya Reza bisa bertemu langsung dengan Pak Rahayu pada bulan suci Ramadan 2022 ini.
Tentu saja ini surprise buat saya, karena saya paham betul bagaimana Pak Rahayu menilai setiap karya musik. Kupingnya tajam. Tidak semua karya yang saya kirim kepada beliau ditanggapi seperti yang dialami Reza. Alasan musikalitas, yang berorientasi pada segmentasi tertentu, setahu saya menjadi salah satu pertimbangan beliau.”
Apa pesan Mas Buddy kepada SEIS band?
“Segera sujud syukur pada Allah SWT atas rezeki di bulan puasa ini, dan berterima kasih kepada Pak Rahayu, karena sudah diberi kepercayaan olehnya masuk menjadi anggota keluarga besar NAGASWARA. Berterimakasih juga kepada keluarga dan sahabat yang mendoakan mereka dengan tulus dan ikhlas.
Jangan cepat puas diri, apalagi bersikap sombong. Ini baru langkah awal memulai kerjasama secara profesional. Masih banyak proses kreatif dan profesional lainnya yang harus dilewati. Sehingga jangan pernah berhenti berjuang dan belajar menjadiprofesional
Ingat, tanggung jawab moral setiap insan musik selalu melekat pada karya dan attitude mereka. Jangan sampai lupa diri atas tanggung-jawab tersebut.” Tim NMC
Mau tau berita lainnya, baca disini