Novita Jamed sejak kecil sudah bercita-cita sebagai penyanyi dangdut. Ia mengatakan, sejak tumbuh besar di kota Surabaya, Jawa Timur dan usianya baru 11 tahun.
Apalagi ia merasa menjadi pecinta musik dangdut dari kecil. Surabaya yang jadi tempat tinggalnya memang sudah menjadi kota yang akrab dengan dangdut. Dan Novita Jamed mulai kayak kepincut musik yang merakyat ini.
“Wah aku besok (kalau sudah besar) jadi penyanyi juga ngga sih?,” ucap Novita Jamed mengenang semangat masa kecilnya untuk jadi penyanyi dangdut, Senin (29/7/2024).
Dibenak Novita yang kala itu masih berusia 11 tahun, menjadi penyanyi dangdut itu memang seru dan menyenangkan. “Kayaknya, seru! ada goyang dan cengkoknya,” ucapnya.
Bahkan nama belakang Novita sendiri adalah singkatan dari Jawa Medan (Jamed). Karena mama asli Tulungagung Jawa Tengah, dan papa Medan, Sumatera Utara. Makanya gabungan suku kata tersebut, menjadi nama belakang Novita, yaitu Jamed.
Namun kadang sama teman-temannya dipelintir. Harusnya Jamed adalah Jawa-Medan, justru ada yang manggil Jamed, adalah Janda Meped. “Ah, itu temen-temen yang suka becanda aja,” responnya.
Novita Jamed sempat pindah ke Jember, Jawa Timur, lalu balik ke Surabaya. Pindah-pindah terus sampai akhirnya terdampar di ibukota.
“Di Surabaya 5 tahun, di Jember 6 tahun, terus stuck di Jakarta sampai sekarang,” terangnya
Sebelum rilis single “Pake Ade Bang”, di Jakarta ia sibuk live streaming, syuting sinetron, FTV dan film.
“Trus suka pergi-pergi juga, liburan,” ujar penggemar Siti Badriah ini.
Sampai sempat mengalami rasanya disakiti seorang lelaki. Seperti yang ia alami di lagunya sekarang ini.
Hingga akhirnya ia bertemu Yogi RPH, dan diberikan materi lagu yang cocok.
“Ketemu Mas Yogi dan dikasih lagu yang cocok, makanya Mas Yogi juga support aku,” katanya.
Sebelumnya, Novita sempat merilis lagu dangdut secara indie. Itu jauh sebelum ia bernaung di NAGASWARA. Perjuangannya itu semata-mata untuk mewujudkan impiannya.
Kemudian, ia kenal dengan beberapa penyanyi. Seperti Farani (Tak Perlu Kembali), Meysa Hanna, dan Cintya Duo Kalajengking. Kepada mereka ia sempat minta tolong bantuan masuk ke label NAGASWARA. Tapi belum berhasil.
Sampai akhirnya ia kenal dengan Ody Harahap, seorang produser film, yang kemudian mengantarnya ke NAGASWARA.
“Ternyata jadi penyanyi dangdut (dancedhut) itu tidak gampang, butuh proses dan perjuangan,” kilahnya. [KimSadewa]