Site icon diberitain.com

Terkait Royalti Musisi, Ini Solusi Dirjen KI

Terkait Royalti Musisi, Ini Solusi Dirjen KI

Terkait Royalti Musisi, Ini Solusi Dirjen KI

Jakarta, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris bersama Ketua Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Yurod Saleh mengundang para musisi, pencipta lagu serta produser rekaman ternama di Indonesia termasuk NAGASWARA untuk membahas solusi terkait persoalan royalti.

Selama ini, banyak musisi dan pencipta lagu merasa belum sepenuhnya mendapat haknya terkait royalti atas karya cipta mereka. Bahkan sekalipun itu hak moral pencipta.

Oleh karena itu, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris bersama Ketua Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Yurod Saleh mengundang para musisi untuk membahas hal tersebut.

Dalam pertemuan dengan sejumlah musisi seperti Ahmad Dhani, Badai (Kerispatih), Anji, Ade Govinda dan beberapa musisi lainnya, Dirjen KI berupaya untuk mencari solusi atas persoalan royalti para musisi.

Freddy Harris mengatakan, DJKI selaku instansi pemerintah yang menangani hak kekayaan intelektual siap membantu memfasilitasi membangunkan database musik dan lagu untuk membantu memecahkan persoalan yang ada.

Menurutnya, melalui database yang memiliki teknologi tinggi, diharapkan akan memudahkan (LMKN) untuk menentukan besarnya penarikan dan pendistribusian royalti.

“Makanya kami mau membangun mesin, dan nanti kami serahkan mesinnya itu ke teman-teman. Gak apa-apa mesinnya dari pemerintah,” kata Freddy Harris di di Aula Oemar Seno Adji, Gedung Eks Sentra Mulia, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2020).

Sementara, mewakili para musisi, dalam keempatan yang sama, Doadibadai Hollo (Badai) menyampaikan hal-hal mendasar yang membuat pihaknya merasa tidak dihargai sebagai musisi. Hal tersebut bahkan dianggap pencipta lagu-lagu Kerispatih itu sebagai ironi.

“Di beberapa sosial media, banyak sekali yang tidak bisa menuliskan hak moral pencipta. Ketika pencipta melakukan komplain atau protes, dianggap kita yang nggak mengerti industri digital,” kata Badai.

Freddy Harris berharap dari pertemuan awal ini, nantinya dapat menghasilkan sistem aturan yang transparan dan tentunya mewaliki seluruh pemangku kepentingan dari penarikan dan pendistribusian royalti. NSM/(ary)

Mau tau berita lainnya, baca disini

Exit mobile version