Bangsa Indonesia akan masuk dalam hajatan demokrasi lima tahunan yakni Pemilu (Pemilihan Umum) pada Rabu (14/2/2024) besok. Selain memilih wakil-wakil rakyat yang bakal duduk di dewan, kontestasi utamanya adalah memilih pasangan presiden dan wakil presiden Indonesia masa bakti 5 tahun kedepan.
Sebagai warga negara yang baik, penyanyi Siti Badriah juga akan menggunakan hak suaranya. Sibad dan suaminya Krisjiana Baharudin mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di daerah tempat tinggal mereka di Cibubur, Jakarta Timur.
“Udah… udah punya (jagoan sendiri). Tapi rahasia. Sekarang nyoblosnya di Cibubur di rumah. Karena memang kebetulan KTP aku sudah berubah dari Bekasi ke Cibubur sekarang,” ucap Siti Badriah, belum lama ini.
Sibad mengaku selama ini ia tidak terlalu mengikuti kehebohan Pilpres, seperti debat Capres dan Cawapres yang sempat menjadi topik hangat di tengah masyarakat. Meski demikian, ia sempat juga melihat potongan-potongan video terkait debat tersebut yang beredar di media sosial.
“Ngikutinnya cuma setengah-setengah saja, jadi nggak full gitu. Tapi beberapa tahu karena memang ada potongannya di TikTok waktu debat,” lanjut pelantun “Mimi Pipih” itu.
Layaknya masyarakat kebanyakan, penyanyi berusia 32 tahun itu tentu juga berharap agar siapa saja yang nantinya terpilih memimpin Indonesia sebagai ganti Presiden Jokowi dapat menjadi pengayom masyarakat.
Sebagai warga negara, Sibad ingin presidennya nanti adalah sosok yang tidak memihak dan keras terhadap upaya pemberantasan korupsi.
“Yang penting bertanggung jawab, adil, benar-benar mengurusi masyarakat, cinta rakyat, cinta kita semua, nggak pandang bulu, terus bisa memberantas korupsi,” ujarnya.
Selepas masa pencoblosan nanti atau jika ada putaran kedua Pilpres, Sibad turut mendoakan agar kondisi tetap tenang. Ia memberi pesan agar para pendukung masing-masing calon mau menahan diri dan menjaga setiap perkataan terutama di media sosial.
Hal itu disebut penyanyi asal Tambun, Bekasi, Jawa Barat itu sangat relevan dengan isi lirik single terbarunya bersama Republik Patah Hati (RPH), “Cocote (Tolong Dikondiskan)” yang belum lama ini dirilis.
“Untuk para pendukung Capres/ Cawapresnya aja ya. Karena beberapa yang aku lihat itu terjadi pertikaian antara satu dengan yang lain. Pendukung-pendukungnya jadi berantem karena tidak cocok. Lagu (‘Cocote’) cocok untuk para pendukung yang tidak kooperatif,” imbuh Sibad. (A3)
