Site icon diberitain.com

Ridho, Altet Karate yang Terjun ke Industri Musik Nasional

Sukses, Wali Lanjutkan Sinetron “Amanah Wali 5” Sukses bermain dalam empat seri “Amanah Wali”, kini para personil Wali kembali dipercaya RCTI lanjut ke “Amanah Wali 5”. Sinetron religi itu tayang selama Ramadan, pukul 02.30 WIB, mulai Selasa (13/4/2021) dini hari. “Alhamdulillah, Wali masih dipercaya kembali melanjutkan sinetron ‘Amanah Wali 5’ untuk bulan Ramadan kali ini. Semoga sinetronnya bisa memberikan manfaat buat penonton. Aamiin,” kata Apoy, gitaris Wali yang merupakan pendukung utama sinetron “Amanah Wali 5” kepada NAGASWARA News baru-baru ini. Sejak masuk “Amanah Wali 4”, sinetron tersebut makin menarik minat para penggemarnya, terutama lewat cerita yang dihadirkan dari hari ke hari. Tak salah jika di masa-masa awal pandemi Covid-19, Wali dan pemain sinetron itu tetap menjalani syuting. "Ya itu selama pandemi ini kita syuting, mungkin mudah-mudahan dengan munculnya kita di sinetron selama masa pandemi ini dapat memberi impact buat orang-orang biar di rumah aja. Biar kita hibur kalian semua," tambah Apoy. Hal menarik lain, besarnya antusias penonton terhadap “Amanah Wali 4”, membuat sinetron itu berubah dari tayangan religi selama Ramadan menjadi tayangan reguler. Alhasil, para personil Wali tetap menjalani syuting setelah Lebaran tahun 2020 yang lalu hingga kini. Untuk menambah daya tarik sinetron tersebut, RCTI selalu menghadirkan bintang-bintang baru. Untuk “Amanah Wali 5”, Rano Karno dipercaya memainkan karakter Ustad Dulla, yakni alumni pesantren An Nur yang datang ke pasar Genjing, serta Teddy Syach yang memerankan sosok Bapak Mirja (ayah dari Lela). Lewat sinetron “Amanah Wali 5”, band Wali juga memperkenalkan single religi terbaru mereka. “MAMAS (Mati Masuk Surga)”. Lagu tersebut dipasang sebagai lagu latar “Amanah Wali 5”. Sebelumnya, lagu-lagu Wali juga menghiasai sinetron tersebut setiap tahun. “Amanah Wali” pertama kali tayang pada tahun 2017 silam. Secara garis besar, cerita sinetron tersebut berawal dari kisah Apoy si preman pasar, Tomi si pembalap liar, Ovie si pencopet budiman, dan Faank si pengamen punk. Mereka berempat dipertemukan di sebuah pesantren dan berubah jadi orang baik. (A3)

Sukses, Wali Lanjutkan Sinetron “Amanah Wali 5” Sukses bermain dalam empat seri “Amanah Wali”, kini para personil Wali kembali dipercaya RCTI lanjut ke “Amanah Wali 5”. Sinetron religi itu tayang selama Ramadan, pukul 02.30 WIB, mulai Selasa (13/4/2021) dini hari. “Alhamdulillah, Wali masih dipercaya kembali melanjutkan sinetron ‘Amanah Wali 5’ untuk bulan Ramadan kali ini. Semoga sinetronnya bisa memberikan manfaat buat penonton. Aamiin,” kata Apoy, gitaris Wali yang merupakan pendukung utama sinetron “Amanah Wali 5” kepada NAGASWARA News baru-baru ini. Sejak masuk “Amanah Wali 4”, sinetron tersebut makin menarik minat para penggemarnya, terutama lewat cerita yang dihadirkan dari hari ke hari. Tak salah jika di masa-masa awal pandemi Covid-19, Wali dan pemain sinetron itu tetap menjalani syuting. "Ya itu selama pandemi ini kita syuting, mungkin mudah-mudahan dengan munculnya kita di sinetron selama masa pandemi ini dapat memberi impact buat orang-orang biar di rumah aja. Biar kita hibur kalian semua," tambah Apoy. Hal menarik lain, besarnya antusias penonton terhadap “Amanah Wali 4”, membuat sinetron itu berubah dari tayangan religi selama Ramadan menjadi tayangan reguler. Alhasil, para personil Wali tetap menjalani syuting setelah Lebaran tahun 2020 yang lalu hingga kini. Untuk menambah daya tarik sinetron tersebut, RCTI selalu menghadirkan bintang-bintang baru. Untuk “Amanah Wali 5”, Rano Karno dipercaya memainkan karakter Ustad Dulla, yakni alumni pesantren An Nur yang datang ke pasar Genjing, serta Teddy Syach yang memerankan sosok Bapak Mirja (ayah dari Lela). Lewat sinetron “Amanah Wali 5”, band Wali juga memperkenalkan single religi terbaru mereka. “MAMAS (Mati Masuk Surga)”. Lagu tersebut dipasang sebagai lagu latar “Amanah Wali 5”. Sebelumnya, lagu-lagu Wali juga menghiasai sinetron tersebut setiap tahun. “Amanah Wali” pertama kali tayang pada tahun 2017 silam. Secara garis besar, cerita sinetron tersebut berawal dari kisah Apoy si preman pasar, Tomi si pembalap liar, Ovie si pencopet budiman, dan Faank si pengamen punk. Mereka berempat dipertemukan di sebuah pesantren dan berubah jadi orang baik. (A3)

Jakarta, Siapa sangka nama Ridho, sudah mendunia di bidang bela diri. Sebab, remaja yang memiliki nama lengkap M. Ridho Dwi Kurnia itu telah mengoleksi ratusan medali.

Semua medali itu ia dapatkan dari berbagai event kejuaraan. Mulai dari kompetisi kejuaraan Nasional, hingga dunia.

Namun menurut pemuda yang pernah duduk di bangku SDN 66 Jambi tersebut, yang paling berkesan adalah ketika dirinya mewakili Indonesia di ajang kompetisi “The Coupe Internationale De Kayl luxembourg”.

“Alhamdulillah, waktu itu juara satu, mewakili Indonesia,” terang penyanyi kelahiran Jambi, 27 Februari 2001.

Sekarang, jumlah medali dan piala hasil prestasi pelantun single “Jalanku Jalanmu” ciptaan Sabian itu, sudah tidak terhitung lagi.

“Ada ratusan di rumah, ada juga yang tidak diambil, masih di sekolah,” jelas mahasiswa semester 4 Fakultas Fisipol, Jurusan Ilmu pemerintahan, Universitas Muhammadyah Jogyakarta.

Menurut remaja yang menyukai olah raga bela diri sejak TK itu, sekitar tiga bulan yang lalu, Ridho sedang mengisi acara di Rumah Makan Telogo Biru, milik ayah kandungnya, di Lorong Telaga Biru, Jambi.

“Nah, saat itu ada teman ayah, yang melihat saya nyanyi dan mengajak saya rekaman,” ujarnya.

Ketika itu Kamal, komposer musik sekaligus drumer terkenal di Jambi, baru manyadari kualitas vokal Ridho yang bagus.

“Suara Ridho, tebal dan ada seraknya, dia memiliki potensi di musik karena power vocal yang kuat,” tegasnya. NSM/[KimSadewa]

Mau tau berita lainnya, baca disini

Exit mobile version