Jakarta, Sebagai musisi, Awan DeRama juga suka memperhatikan perkembangan musik dangdut (dancedhut). Pencipta single “Jangan Bilang Sayang” ini mengungkapkan bahwa karakter lagu dangdut yang merakyat, lugu, jujur, dan jenaka menjadi kekuatan yang sangat menjual baik di Indonesia maupun negara lain.
“Bukan sekadar karena dikemas secara modern, penetrasi internet serta smartphone hingga ke belahan dunia lain dan pelosok sangat membantu popularitas musik-musik baru,” ungkap Awan kepada NAGASWARA News, Senin (29/6/2020).
Perkembangan ini membuat kalangan rumah produksi bergairah untuk memproduksi lagu-lagu baru. Pencipta single “Sama-Sama Mau” ini juga mengakui fenomena viral lagu-lagu dangdut modern memang tak lepas dari dukungan media sosialseperti YouTube dan aplikasi lain.
“Pasar musik dangdut tiba-tiba digedor dengan kehadiran lagu-lagu dangdut modern dengan musik elektronik. Banyak lagu baru yang meledak. Faktor penyanyi dan musik memang penentu utama. Tapi dukungan medsos membuat lagu-lagu banyak yang viral,” paparnya.
Awan DeRama menilai, musik dangdut yang memiliki akar budaya yang kuat perlu dikolaborasikan menjadi musik yang kekinian. Awan mencontohkan lagu Lagi Syantik bukan sekadar dangdut, tapi dancedut karena memadukan musik dance dengan dangdut. Hasilnya lagu tersebut sangat fenomenal dan diterima masyarakat dunia secara luas.
“Musik dangdut itu universal meski secara bahasa beda. Mungkin mereka gak mau mendengar lagu mereka sendiri,” imbuhnya.
Adapun viewers, selain dari Indonesia sendiri, ada pula dari Malaysia, Korea, Vietnam, India. Bahkan Amerika yang negaranya jauh dari Indonesia, penduduk sana bisa terkoneksi dan terpengaruh serta menyukai lagu-lagu dangdut ini. NSM/[KimSadewa]
Mau tau berita lainnya, baca disini