diberitain.com – Jakarta, Sukses menjadi Juara Kedua ‘Bintang Pantura 3’ Indosiar dan sebelumnya menjadi sinden di pagelaran wayang kulit di Jawa Tengah, Susi ‘Ngapak’ mencoba peruntungan di dunia DanceDhut International dengan merilis singel berjudul ‘Kuper’ (Kurang Perhatian).
Susi yang kental dengan logat ngapak Banyumas ini mengaku yakin suara khasnya tersebut bisa menjual. “Lagu Kuper bisa diartikan Kurang Perhatian dan Kurang Pergaulan, ini merupakan lagu pengalaman pribadi sebab dari kecil hingga SMA saya nggak pernah pacaran,” tutur Susi ‘Ngapak’ saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Terlahir dari keluarga sederhana, Susi memang sudah mandiri sejak kecil, pernah waktu kelas 2 SD, Susi jualan es dawet keliling kampung di Banyumas, Jawa Tengah. Dengan diberi komisi seribu rupiah per harinya, semuanya dijalani dengan riang.
“Bapakku pernah transmigrasi ke Sumatera, lalu gagal panen disana, akhirnya pulang kampung lagi ke Banyumas, saya akhirnya bertekad untuk bantu ekonomi keluarga, karena bapak hanya penggarap sawah di kampung, tapi bukan pemilik sawah,”papar gadis cantik ini.
Susi yang berusia 26 tahun ini mengaku menggeluti dunia dangdut bukanlah hal yang baru, sebab dirinya sudah sering menjadi penyanyi keliling di Jawa Tengah dan beberapa wilayah Jawa Barat, seperti Indramayu dan Cirebon.
“Semua lagu tarling aku hapal, saya sudah keliling kemana-mana demi menggapai cita-cita saya menjadi penyanyi terkenal,”paparnya.
Susi juga mengaku bisa menyinden lagu-lagu Jawa Campur Sari. “Sering ikut wayang kulit, sama pak dalang, di Purwokerto paling sering saya nyinden,” ucapnya.
Pengalaman menjalani suka dukanya kehidupan ternyata memotivasi Susi untuk kuat dan mandiri.
Setelah dirinya berhasil lolos menjadi juara 2 ‘Bintang Pantura 3’, ia pun direkomendasikan oleh petinggi di perusahaan televisi swasta tersebut, untuk bergabung bersama label NAGASWARA.
“Lagu Kuper saya ciptaan RoelSwara, semoga nanti bisa sukses dan meledak lagunya,” tandas Susi ‘Ngapak’. NSM/KimSadewa