Lagu viral dan hits di Indonesia dulunya selalu lahir dari stasiun radio dan stasiun TV nasional. Teknisnya, lagu yang sering direquest pendengar di radio akan jadi lagu hits di masyarakat. Makanya ada sebutan “radio hits”.
Setelah lagu hits di radio karena masuk charts radio lalu akan bersambung ke stasiun TV nasional dengan menampilkan artis musiknya. Begitulah algoritma mengenai lagu yang hits di masyarakat berdasarkan radio dan TV sebelum maraknya medsos (media sosial).
Seiring kemajuan teknologi dan maraknya medsos beberapa tahun belakangan ini, seperti TikTok dan YouTube, kini medsos dijadikan parameter dalam menentukan lagu yang hits di masyarakat
Di sisi lain, banyak stasiun radio berbasis FM bertumbangan lantaran alasan krisis ekonomi. Stasiun radio yang masih eksis sampai sekarang hanya tersisa sepertiga dari seribu stasiun radio di seluruh Indonesia kala itu.
Kemudian, kepungan para pemusik indie dengan berbagai genre yang berasal dari daerah tanpa harus ke ibukota Jakarta untuk merilis lagunya. Bahkan lagu-lagu mereka viral di TikTok dan populer di YouTube.
Artinya, medsos sudah bukan saja bikin lagu viral menjadi hits, tapi juga memfasilitasi pemusik yang berada di daerah dan pelosok. Dalam hal ini atau hal apa pun itu, saya selalu berpikir positif dan menerimanya dengan suasana hati yang bersih.
Setiap masa memang ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Artinya, bahwa tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Hal ini juga yang terjadi di dunia musik. Perubahan di musik terus terjadi.
Musik selalu berevolusi. Seperti saat ini, medsos mempengaruhi dunia permusikan tanah air, termasuk dalam melahirkan lagu-lagu yang hits.