Jakarta, Republik Pengvasa Hati (RPH) selain Yogi terdapat personil yang sulit luput terlihat. Dialah Jaya sosok personil RPH yang terbesar dan menonjol dengan suara bassnya. Dalam berbagai video klip RPH, sosok Jaya seringkali hadir dengan vokal rap dan topi beruang. Tidak banyak yang mengetahui perjuangan putra daerah Karawang ini untuk hadir di blantika musik Indonesia dilalui melalui perjuangan dan perjalanan panjang.
“Tahun 2006 datang ke Jakarta kerja pertama kali jadi kenek truk di priok, lalu jadi security hingga pelayan warung dikawasan Muara Karang. Hingga akhirnya jadi Office Boys di Label Blackboard. Semuanya aku lalui tanpa ngebayang bisa jadi musisi seperti sekarang,” ucap Jaya saat ditemui di lounge NAGASWARA Menteng Jakarta Pusat (1/11/2018).
Office Boy di perusahaan Label menjadi pekerjaan terdekatnya Jaya RPH di dunia musik saat lalu. Namun, keinginan yang kuat untuk merubah nasib menjadi modal utama Jaya RPH.
“Belajar musik dari memperhatikan saja saat kerja di studio. Saya bisa berjam-jam di belakang Arranger Musik hanya sekedar untuk tahu gimana caranya membuat lagu. Tapi baru bersama NAGASWARA kesempatan menjadi musisi terbuka,” kenang Jaya RPH.
Bersama NAGASWARA beberapa karya Jaya RPH dibawakan penyanyi ternama. Dimulai dari Duo Anggrek, Ucie Sucita hingga Vivien Vania membawakan karya ciptaannya. Kini Jaya meluaskan eksistensinya di industri musik bersama Yogi dengan grup RPH. “Lagi Tamvan” karyanya di RPH telah menyentuh viewer lebih dari 70 juta.
“Ngga kebayang bisa seperti sekarang, padahal dulu waktu kecil bisa main musik aja sesuatu yang sulit. Keluarga sempat melarang aku untuk bermain musik, bahkan waktu kecil pernah ngumpet ngumpulin uang buat beli gitar. Pas ketahuan punya gitar suruh pulangin gitarnya atau dibakar, tetapi sekarang mereka mengerti musisi juga pekerjaan yang mulia,” pungkas Jaya. NSM/(ary)
Mau tau berita lainnya seputar Republik Pengvasa Hati, baca disini