Site icon diberitain.com

Ini Enaknya Siti Badriah Kerja Sama Bareng RPH

Ini Enaknya Siti Badriah Kerja Sama Bareng RPH

Siti Badriah dan Republik Patah Hati (RPH) baru merilis single kolaborasi berjudul “Cocote (Tolong Dikondisikan)”. Ini adalah lagu kelima kerjasama Siti Badriah dengan RPH yang dimotori Yogi dan Jaya.

Bagi penyanyi yang akrab dengan sapaan Sibad itu, Yogi dan Jaya adalah rekan kerja yang membuat dirinya merasa nyaman. Meski dama kondisi tertekan, Siti Badriah malah merasa semuanya ringan-ringan saja.

“Alhamdulillah, kenapa gue nyaman banget kalau take vokal sama Mas Yogi dan Mas Jaya, semua terlihat gampang, easy. Gue (nanya) Mas, itu sudah? Jawabnya ‘wes-lah wes wes wes’ gitu. Gue nggak tau dia ngelakuin apa di belakang gue. ‘Wes wes aja udah’,” tutur Sibad di Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Saat merekam single “Cocoto (Tolong Dikondisikan)”, Siti Badriah mengatakan snagat berat. Pasalnya, lagu tersebut berisi lirik-lirik berbahasa Jawa. Selain itu, dalam lagu itu, istri Krisjiana Baharudin itu juga diwajibkan mengisi part sinden dan rap.

“Susah banget karena kebiasaan ngomong Sunda dan Betawi kan. Abis itu dikasih lagu Jawa yang emang riweuh (ribet). Kalau Sunda kan udah biasa. Nah, Mas Yogi dan Mas Jaya itu tau kalau gue tertekan, tapi mereka bikin gue santai,” lanjut pelantun single “Brondong Tua” itu.

Sibad adalah sosok yang mudah diajak kerjasama dan cepat tanggap

Tentu saja, Yogi dan Jaya mengaku menemukan sedikit kendala saat men-direct Sibad dalam lagu “Cocote (Tolong Dikondisikan)”. Namun, Sibad adalah sosok yang mudah diajak kerjasama dan cepat tanggap.

“Treatmen-nya sama dengan ‘Lagi Syantik’ karena kita sama prinsipnya, ada rupa ada barang. Tapi Alhamdulillah sih semua lancar. Di aku itu yang agak sensitive adalah (part) sinden,” beber Yogi.

Yogi menambahkan, sesaat setelah Sibad merekam part sinden dan potongan lirik berbahasa Jawa, ia mengirim sample rekaman tersebut kepada beberapa rekannya yang biasa membuat lagu dengan lirik bahasa Jawa. Yogi meminta pendapat mereka.

“Aku kan punya teman-teman seniman yang lain kan. Setelah garap yang ada kaitan dengan etnik, aku selalu dengarkan ke mereka. Kebetukan kan Sibad nggak bisa Jawa. Mereka malah nggak percaya itu (suara) Sibad,” ujar Yogi tertawa. (A3)

Exit mobile version