diberitain.com – Jakarta, Dalam acara pembukaan “Global Innovation Index (GII) Conference“, Rabu (20/9/2017) di Hotel Borobudur Jakarta, Indonesia terungkap mendapat kehormatan untuk menjadi koordinator Asia-Pacific Group di WIPO dan Light Minded Countries (LMC). Peran yang menguntungkan untuk Indonesia dapat meningkatkan kekayaan intelektual dan mendorong pembangunan ekonomi. Melalui Inovasi dan kreativitas potensi pasar Indonesia yang menguasai 40% pasar ASEAN bisa dimaksimalkan dalam pembangunan ekonomi.
Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, menyatakan tentang posisi Indonesia sebagai koordinator Asia-Pacific Group di WIPO dan Light Minded Countries (LMC). Adanya perjanjian terhadap genetic recources, traditional knowledge dan folklore yang menjadi bagian dari pengembangan inovasi dari kekayaan intektual sedang dikoordinasikan oleh Indonesia. Tujuannya Kekayaan Intelektual seperti budaya daerah khas Indonesia janganlah sampai terklaim negara lain.
“Ada tiga treaty atau konvensi yang kita rancangkan dan dibahas. Nah, sekarang sedang negosiasi, tarik-tarikan. Beberapa negara minta ini saja dulu yang maju tapi ada juga negara yang minta sekaligus maju. Sebagai koordinator sekarang masih mengupaya, bagi kita satu-satu tidak apa asalkan cepat,” papar Hasan Kleib.
Dalam pembukaan acara hadir juga Direktur Jenderal WIPO, Francis Gurry yang mendukung keseriusan Indonesia mendorong kekayaan intelektual dalam pembangunan ekonomi, yaitu dengan memberikan akses bagi Indonesia untuk dapat menerapkan metodelogi yang sebelumnya berhasil diterapkan oleh negara lain.
“Itu sepenuhnya merupakan konteks dan konsep yang dimiliki Indonesia dalam strategi yang ada. Apa yang bisa kami lakukan adalah mendukung Indonesia, misalnya dengan memberikan dukung terhadap metodelogi yang telah diterapkan oleh negara lain dan yang mungkin bisa digunakan di sini. Tapi dari apa yang dilakukan adalah bertujuan agar kekayaan intelektual mendukung ekonomi dan sosial masyarakat,” ungkap Francis Gurry. NSM/Ary