diberitain.com – Jakarta, Belakangan aparat Pemerintah Daerah DKI dan kepolisian terlihat aktif menertibkan trotoar dari pengendara motor dan juga pedagang kaki lima dengan melakukan razia. Hal ini mendapat tanggapan positif dari Ho Hot Tea yang berperan sebagai aktivis Pejalan Kaki.
“Trotoar adalah resmi untuk hak pejalan kaki 100 Persen. Pejalan kaki akan resah andai saja trotoar untuk penempatan yang lainnya. Wajar Kalau aparat pemerintah menertibkan. Kita Butuh trotoar steril untuk pejalan kaki. Gimana kalau trotoar penuh Dengan pedagang atau parkir liar. Apa gunanya trotoar? Terus gimana dengan pejalan kaki? Apa harus mengalah berjalan di jalan raya Dengan kendaraan yang lainnya? Gak logis menurut saya pribadi. Sekarang ini sudah waktunya untuk Bisa berdisiplin. Trotoar ya untuk pejalan kaki Bukan untuk yang lainnya,” tegas Ho semangat.
Beberapa video viral di sosial media tentang tukang ojek online dan supir taksi yang memarkir kendaraan di trotoar dan marah-marah karena diperingati aktivis Pejalan Kaki menurut Ho menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat betapa pentingnya trotoar untuk pejalan kaki.
“Wajar kalau aparat pemerintah menertibkan nya.. Dan Harus di tertib Kan.. Trotoar untuk steril pejalan kaki. Ya Banyak sekali Sopir.. Tukang ojeg yang belum paham banget trotoar fungsinya Buat apa.ya karena mereka menganggapnya hal yang sepele,” lanjut Ho.
Dengan adanya razia dan penertiban oleh aparat menjadi langkah awal agar trotoar kembali ke fungsi yang sebenarnya.
“Harapan saya tentang trotoar.. Benar benar’steril Buat Pejalan kaki, nyaman.. Indah.. Andaikan saja trotoar steril pasti asyik banget Buat kita semuanya.. Kita berjalan’seakan berpiknik Gitu.. Ada Pengamen Bisa ngamen disitu.. Pokoknya seperti di luar negeri Yang Udah tau Trotoar buat Apa.. Harapan saya Begitu,” pungkas Ho. NSM/Tim