Site icon diberitain.com

Gitaris SEIS Band Menjadi Penghibur yang Menghibur

Selain Aris, drumer Seis Band yang menjadi musisi di kafe, Yudi sang gitaris juga kadang melakukan pekerjaan sama. Menurut Yudi, banyak cobaan yang dialaminya ketika menjadi musisi kafe, yang juga pernah dirasakan oleh Aris.

Yudi menuturkan, ia dan teman-temannya di band yang lain pernah sama sekali tidak mendapat tepuk tangan saat tampil di panggung kafe.

“Karena pengunjung yang datang seringkali sibuk makan dan berbincang,” ujar Yudi, belum lama ini.

Sedih dan kecewa, sudah pasti. Kejadian seperti itu lalu dijadikannya sebagai cambuk kreatifitas.

“Saat itu kami sadar, kalau kami bukan bintang utama, tapi kami harus tetap menghibur. Lama kelamaan, kami terbiasa dengan keadaan seperti itu. Hasilnya kami jadi jauh lebih santai di atas panggung,” ujar Yudi sambil tertawa.

Aris pun sempat mengalami hal yang sama. Tidak mau menuruti rasa sakit hati, Yudi dan kawan-kawan pun berusaha tetap menghibur. Waktu itu mereka belum tergabung di Seis band.

“Kami sering tampil saat kafenya sedang sepi. Sepi atau tidak, kami tetap merasa senang, karena pada dasarnya kami semua gemar bermusik,” kata Yudi sambil tersenyum.

Dari sana, mereka memiliki semangat. Banyak penggemar setia yang membantu membesarkan nama melalui promosi dari mulut ke mulut.

“Mereka yang tahu permainan kami lalu memberi tahu temannya yang lain dan yang yang lain. Kami merasa sangat terbantu dengan promosi seperti itu,” ujar Yudi.

Begitu pun dengan Aris. Panggung kafe memberi mereka banyak pelajaran bagaimana cara menjadi musisi berbakat sekaligus menghibur.

Walau sudah merasa nyaman, Yudi dan teman-teman tak pernah lupa dengan cita-cita awal mereka untuk merekam lagu dan membuat lagu sendiri.

“Kami memang tidak ingin terjebak dalam zona nyaman. Kami waktu itu sempat bermimpi ingin menemukan hal baru. Salah satunya dengan membawakan lagu ciptaan sendiri,” pungkasnya. [KimSadewa]

 

Mau tau berita lainnya, klik di sini 

Exit mobile version