Di usia yang sudah hampir 500 tahun, Faank, vokalis Wali berharap Kota Jakarta tetap menjadi ibukota negara.
Pasalnya, Jakarta itu sekarang sudah hampir lima abad. Sementara untuk memindahkannya, pasti membutuhkan “effort” dan memakan banyak waktu.
“Susah ya mau digimana-gimanain, maksudnya itu masyarakatnya di sini dengan berbagai macam kultur, dari Sabang sampai Merauke semua ada di sini,” terang Faank sesaat setelah manggung bersama Wali dalam perayaan HUT ke-497 Kota Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024) malam.
“Ya kalau pun di luar, itu bingung juga saya ngomongnya, yang jelas saya berdoa mudah-mudahan Jakarta, tetap menjadi ibukota Indonesia,” imbuh pelantun single “Pulang” itu.
Andaikata ibukota dipindahkan, Faank mengaku tidak berdaya. Ia hanya bisa pasrah dan mengikuti kehendak pemerintah semata.
“Saya sih tidak bisa ngapa-ngapain juga, karena saya cuma musisi,” ungkapnya.
Orang yang berkompeten untuk melaksanakan itu hanya yang punya kekuasaan. Namun tetap membutuhkan persetujuan rakyat.
“Kalau saya sih, ikut aja lah, yang jelas saya seneng tinggal di Jakarta, walaupun di pinggirannya,” papar pemilik nama lengkap Farhan Zainal Muttaqin itu.
Karena menurutnya, di Jakarta ini dirinya bisa bertemu dengan berbagai macam orang dari bermacam suku bangsa.
“Misalnya bisa bertemu orang Aceh, bertemu orang Medan, Kalimantan dan banyak suku,” jelas Faank.
Memindahkan ibukota, bisa jadi itu akan menjadi hal yang sangat berat. Jika misalnya ibukota harus pindah. Bahkan simbol-simbol dari dulu ibukota ya Jakarta.
“Tapi saya hanya bisa mengikuti rencana yang dicanangkan oleh pemerintah, tapi kalau bisa di sini aja udah,” pungkasnya. [KimSadewa]