Site icon diberitain.com

Diperlukan Etika dalam Bermusik

Diperlukan Etika dalam Bermusik

Musik dan Etika Harus Sejalan

diberitain.com – Jakarta, Etika adalah satandar moral yang wajib dimiliki manusia. Etika menjadi begitu penting saat kita bergaul dan bersinggungan dengan orang lain. Menjadi musisi pun tak lepas dari tuntutan etika. Malah, seniman atau musisi sering disebut “makhluk lembut” yang sangat beretika. Karena dengan perasaan mereka yang lembut itulah sebuah karya seni dihasilkan. Tanpa itu, rasanya mustahil.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari, etika dapat tergadai karena uang dan segala hal yang berbau hedonis. Saya banyak berinteraksi dengan para musisi yang pada awalnya dikenal beretika. Mereka punya ide dan karya-karya musik yang brilian. Tentu saja, atas dukungan dari berbagai pihak, karya-karya tersebut kemudian menjadi sesuatu dan populer. Pada titik inilah, biasanya kita dapat melihat perbedaan antara musisi yang beretika dan yang lupa diri karena mabuk uang dan popularitas.

Musik adalah sesuatu yang pada dasarnya abstrak. Persis seperti ide, persis seperti etika tadi. Kita hanya dapat merasakan baik buruknya saat ia ditampilkan. Tidak sedikit musisi yang memiliki karya-karya bagus, populer, tapi tetap bersahaja dan memiliki etika pergaulan yang tak berubah. Mereka tetap merasa bahwa segala sesuatunya datang dari sebuah proses panjang. Tak pantas menafikan orang-orang yang menjadi bagian dari masa lalu, menjadi bagian dari proses tersebut. Tapi, tidak sedikit pula yang berlaku sebaliknya.

Saya punya artis populer. Popularitas mereka, membuat banyak orang yang gatal ingin mentransfer mereka keluar dari Nagaswara. Berapa pun bayaran yang diminta. Setiap saat, mereka juga dapat pergi. Saya tak bisa menahan mereka jika kontraknya telah berakhir. Tapi, tidak sekali pun mereka mau pergi. Pergi dari saya dan teman-teman mereka di Nagaswara sama artinya berkhianat atau mengubur rejeki. Mereka merasa, uang bukan segala-galanya. Ada hal yang lebih mulia dari uang, yakni etika tadi. Selama kita masih sama-sama memegang komitmen dan beretika, kenapa harus pisah?

Sepanjang perjalanan saya di industri musik, saya sudah menyaksikan timbul tenggelam para musisi terkait persoalan etika. Salah besar jika seorang musisi terlalu overconfident saat berada di puncak. Dia lupa, saat di atas, tak ada jalan lain selain jalan menuju ke bawah!

Salam Kekinian,

RK

Exit mobile version