Site icon diberitain.com

Delon Bangga Prestasi atlet Bulutangkis Indonesia

Delon Bangga Prestasi atlet Bulutangkis Indonesia

diberitain.com – Jakarta, Sebab, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, dimana hanya ada atlet dari 11 negara yang mampu meraih juara, maka Indonesia dan Jepang sama-sama di posisi kedua terbanyak dengan 9 gelar, di bawah China yang terlalu mendominasi dengan 17 gelar juara. Geliat kebangkitan prestasi bulutangkis Indonesia pada tahun 2016 tak hanya ditandai melalui raihan medali emas di Olimpiade saja.

“Kalau kita melihat catatan turnamen super series sejak 2012 sampai 2016 juga mengalami peningkatan,” terang Delon di depan media yang hadir di acara Apresiasi hari Altet Bulutangkis di Menara Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa (18/04/2017).

Sepanjang tahun 2012 kita hanya meraih 4 gelar. Sempat meningkat pesat pada tahun 2013 dengan meraih 10 gelar, prestasi Indonesia kembali anjlok pada 2014 di mana pada tahun itu kita hanya meraih 5 gelar. Kemudian pada 2015 capaian atlet-atlet kita di turnamen super series semakin menurun dengan hanya meraih 4 gelar saja. Dengan demikian dapat disimpulkan sejak 2012-2016, maka tahun 2016 adalah tahun kedua terbaik bulutangkis kita dalam 5 tahun terakhir, setelah tahun 2013.

Meskipun peningkatan ini terasa signifikan, tentu ada beberapa catatan yang harus menjadi evaluasi dan harus diperbaiki oleh PBSI. Pertama, fakta bahwa sejak tahun 2012 tak ada satupun pemain tunggal putri Indonesia yang mampu memenangi turnamen sekelas super series. Bahkan, jika kita lihat ranking BWF pada nomor tunggal putri, maka pemain Indonesia yang punya ranking terbaik adalah Fitriani di urutan 29, disusul Hanna Ramadini di urutan 32 dan Dinar Dyah Ayustine di urutan 39. Delon melihat, tak ada tunggal putri Indonesia yang berhak langsung lolos ke turnamen super series, semuanya harus melalui kualifikasi terlebih dahulu.

“Tapi Piala Thomas tahun 2016 lalu Indonesia berhasil menembus final, namun dikalahkan Denmark dengan skor 3-2. Nah ini patut dibanggakan, bravo guys!” pungkasnya. NSM/KimSadewa

Exit mobile version