diberitain.com

Cara Badai Mengikat Hati Generasi Sekarang

Cara Badai Mengikat Hati Generasi Sekarang

Musisi Doadibadai Hollo atau Badai, baru saja merilis single solo berjudul “Belum Bisa Percaya”. Menurut Badai, single tersebut sangat relevan dengan rata-rata gaya percintaan, terutama generasi sekarang (Gen Z).

Single tersebut bercerita soal seseorang yang jatuh cinta. Masalahnya, yang bersangkutan masih terikat dnegan cinta di masa lalunya. Artinya, ia belum bisa “move on” dari seseorang yang pernah dicintai.

“Nah, ini kan jadi masalah, ceritanya relevan di generasi mana pun, apalagi gen Z sekarang. Saya malah terinspirasi dari cerita-cerita Gen Z saat sedang konser,” ungkap Badai, Rabu (31/1/2024).

Uniknya, untuk single solonya itu, Badai memasukkan unsur-unsur musik retro di tahun 70 an dan awal 80 an. Hal ini tentu saja berbeda dari karya cipta Badai sebelumnya yang justru sangat lekat dengan konsep musik tahun 90 an.

“Memang belakangan saya lagi suka mendengarkan musisi-musisi di tahun itu seperti Barry Manilow, Lobo dan beberapa penyanyi besar lain di masa itu,” terang musisi yang sangat aktif menyuarakan hak cipta bagi pencipta lagu itu.

Cara Badai Mengikat Hati Generasi Sekarang
Cara Badai Mengikat Hati Generasi Sekarang
Masuk Generasi Gen Z

Terkait konsep musik single “Belum Bisa Percaya”, Badai tetap percaya dapat masuk ke Gen Z. Ia menyebut, generasi sekarang justru terbalik dan menyukai musik-musik retro yang mengingatkan banyak orang di era 70 an.

“Generasi sekarang malah justru kaya kebalik. Mereka justru lebih suka musik-musik yang sifatnya meretro ke jaman dulu. Saya juga bingung kenapa itu bisa berputar kembali. Oleh karenanaya saya tidak perlu memiliki jembatan tertentu untuk membuat lagu ini diterima generasi sekarang,” lanjut Sekretaris Jenderal AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) itu.

Badai bersyukur, selama ini karya-karya dia, baik bersama band atau yang diciptakan untuk penyanyi lain dapat diterima pecinta musik. Untuk project solonya, Badai hanya berharap agar orang mau mendengarkan dulu ia bernyanyi.

Yang jadi pe-er sekarang itu adalah bagaimana orang lebih mau mendengarkan karya-karya solo saya. Soal diterima atau nggak saya nggak mau maksa, yang penting saya telah berkarya,” tegasnya. (A3)

 

Mau tau berita lainnya, klik di sini 

Exit mobile version