Jakata, Pedangdut cantik Bebizy kini dapat bernapas lega. Setidaknya, upaya pelantun single Dong itu sebagai salah satu warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang ikut berdemo di depan kantor Kementrian Hukum dan HAM, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (22/1/2020), sudah terjawab.
Hanya beberapa jam setelah demo usai, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab tuntutan Bebizy dan warga Tanjung Priok lewat permintaan maaf. Ia menyampaikan tak ada maksud untuk menyinggung warga Tanjung Priok dengan pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya.
“Alhamdulilah, saya dan tentunya warga Priok terharu sekali. Ternyata begitu cepat Pak Menteri Yasonna Laoly merespon protes dan keberatan kami lewat aksi demo damai,” ungkap Bebizy ketika dihubungi NAGASWARA News, Kamis (23/2/2020).
Bebi juga menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada warga Tanjung Priok yang ikut berdemo pada dua hari yang lalu. Menurutnya, meski orang Tanjung Priok dianggap keras, tapi mereka menyuarakan pendapatnya saat berdemo dengan santun dan tertib.
“Mereka luar biasa. Berdemo dengan cara-cara santun dan baik, akan membawa hasil yang baik juga. Orang Priok harus bisa terus membuktikan dirinya orang baik agar siapa saja bisa merasa nyaman saat datang ke Priok,” tambah Bebi yang lahir di daerah Warakas, Tanjung Priok itu.
Persoalan ini bermula saat Menteri Yasonna Laoly mengisi acara “Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)” di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (1/1/2020 lalu.
Dalam sambutannya, Menteri Yasonna Laloly mengatakan tentang perbedaan antara anak yang lahir dan besar di kawasan Menteng dan Tanjung Priok. Menurutnya, anak yang lahir di kawasan keras dan sering terjadi tindakan kriminal seperti Tanjung Priok, akan melakukan hal serupa di masa depan. Ucapannya itu kemudian menimbulkan kontroversi dan membuat warga Tanjung Priok marah. NSM/(aa)
Mau tau berita lainnya seputar Bebizy, baca disini