Jakarta, Meledaknya karya-karya mereka yang bernafaskan Islam, ternyata memberi dampak disematnya istilah band religi kepada Wali. Apalagi, pada setiap bulan Ramadan, band yang beranggotakan Apoy, Faank, Tomi dan Ovie itu tidak luput merilis lagu-lagu religi.
Meski demikian, Wali justru tak mau disebut band religi. Pasalnya, sebagai manusia biasa, mereka juga merasa belum sempurna. Jika Wali menyanyikan lagu-lagu dengan pesan agama, maka pesan itu terutama ditujukan kepada mereka berempat.
“Ada yang bilang Wali itu band religius. Kami silahkan saja. Tapi kalau mau dibilang band religius, berat banget beban. Kita juga masih belang bentong, meskipun kita semua ingin menuju kesana,” ucap Faank kepada NAGASWARA News di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Meskipun dicap sebagai band religius, Wali tak memungkiri tujuan utama mereka menapaki jalan kebaikan. Sehingga, ada beberapa batasan yang mau tak mau harus dijalankan Wali di tengah karir bermusik mereka.
“Tahun 2012 atau 2013 misalnya, kita memutuskan tidak main di club lagi. Hasil diskusi dengan beberapa guru, ada yang bilang ini dakwah mudah-mudahan baik. Ada juga yang bilang haram. Akhirnya kita sendiri memutuskan untuk tidak lagi main di club,” jelas Faank. NSM/(ary)
Mau tau berita lainnya seputar Wali Band, baca disini